Monday, August 13, 2012

Pregnancy with Zero Complaint

Saat menulis ini, aku sedang menikmati hari2 terakhir masa cuti melahirkan selama 3 bulan. Artinya, saya sudah melahirkan dong, hehe. Sejak hamil dulu, aku berjanji untuk menulis tentang kehamilanku ketika bisa “mengakhiri” masa kehamilan dengan sukses. Alhasil, alangkah senangnya ketika bisa melahirkan dengan proses yang sangat cepat, partus normal (ceilah bahasanya gaya partus2an segala), yang ada di pikiranku saat itu adalah : aku harus nulis di blog, haha!

Jadi alkisah, alhamdulillah selama hamil ak benar-benar sangat super fit. Yes, dengan  sangat dan super karena memang terhitung selama 9 bulan hamil, ak gak pernah sakit, flu atau sakit yang biasa kuderita sebelum hamil. Badan juga terasa sehat dan ringan, hanya naik 10 kilo hingga melahirkan, dengan berat bayi yang tergolong “besar” yaitu 3,4 kilo. Dengan kondisi seperti itu, ak bisa tetap menjalankan banyak hal luar biasa yang bahkan tidak kulakukan ketika hamil...diantaranya sempat terbang ke Medan dan Jogja saat usia hamil 5 bulan, ke  Singapura saat 6 bulan, dan terakhir ke Vietnam (Hanoi, bukan Ho Chi Minh!), saat mendekati 7 bulan *kalo yang ini dipikir2 ngeri juga. Belum lagi kalau ada acara kantor di bogor dan main2 ke bandung saat wiken, udah gak terhitung berapa kali. Bahkan di sebulan pertama kehamilan (tentu belum ketahuan kalau hamil), ak puasa sebulan (Cuma bolong 3 hari di awal), trus mudik terbang ke Jogja, dan dilanjut lagi naik pesawat ke Surabaya, lalu lanjut naik BUS UMUM (!) ke Tuban dan  Malang (ga ada direct flight Jogja-Malang).

That was really an amazing 9 months. Dan semua itu ditutup dengan persalinan normal yang hanya memakan waktu kontraksi dari bukaan 1 hingga lengkap selama 5 jam (padahal sebelumnya udah horor dikasitau kalau anak pertama biasanya kontraksi minimal selama 15 jam).—mungkin cerita tentang ini akan diulas belakangan *kalau inget. Dan, terakhir, hal yang paling dikhawatirkan ibu2 muda *dan gaya* ketika hamil, yaitu takut berat badan ga bisa pulih setelah melahirkan, alhamdulillah beratku langsung turun 5 kg sejak keluar RS, dan sebulan keluar dari RS, beratku jadi 49,alias sekilo lebih kurus dari sebelum hamil, hingga sekarang. *kalo ini awalnya gara2 belum nemu rewang jadi ngerjain semua2 sendiri.

Oh ya, don’t get me wrong ya teman2, maksud dan tujuanku menulis ini bukannya ingin menjadi @mamayeaaah yang sepertinya sangat sempurna sbg seorang mama, ak hanya mau mengajak para ibu2 untuk nggak takut hamil (kayak aku dulu, hehe). Yes, ak dulu awalnya sempat merasa nggak PD juga ketika hamil, takut nggak sanggup, takut nggak bisa., bahkan: takut melahirkan! Dan ternyata, adegan di tv tentang ibu2 melahirkan yang dramatis itu, telah meracuni pikiran dengan sangat salahnya.

Okeey, mungkin ada beberapa hal yang bisa ku-share sekedar “tips and trick” kehamilan with zero complaint *ceilah

1. Pesan Klasik:  Penuhi Nutrisi Ibu Hamil
Beruntung rasanya bisa nemu dokter kandungan yang cocok sejak konsultasi pertama. Kami periksa di YPK Menteng, dengan pertimbangan dekat dari rumah di menteng (rumah orang), juga pelayanannya yang standar Menteng (yeahh), tapi harganya gak semahal RSIA di sebelahnya (heheheuu). Oh ya, juga karena konon Dian Sastro dan Krisdayanti juga melahirkan di sini lohhh :p. Anyway, akhirnya atas saran dari SPOG kami di sana (boleh sebut nama gak sih?), ak akhirnya meminum tiga multivitamin dari Amway Nutrilite yang tidak mengandung bahan kimia dan nutrisinya lengkap, berupa Omega dari Minyak Ikan Salmon untuk perkembangan otak dan antioksidan darah (kayaknya), sama ekstrak sayuran, dan tablet kalsium-magnesium (konon katanya pemberian kalsium tanpa magnesium adalah “sia-sia” ). Kerennya lagi, dokternya ini gak ngasih obat apapun, cuma rekomendasi utk konsumsi  multivitamin nutrilite itu aja yang bisa kubeli bebas di pasaran. Dokternya Cuma bilang :”Coba deh anda google Amway Nutrilite, nanti silakan kalau mau konsumsi, bisa dibeli di mana saja”.  Ak juga disarankan untuk meminum susu cair (Ultramilk, Diamond) instead of susu bubuk ataupun susu hamil, karena lebih alami dan kandungan kalsium nya terjaga. Alhasil, selama 9 bulan hamil, ak gak mengalami yang namanya pegal2 tulang pungggung. Pernah seminggu sakit punggung tp karena memang seminggu sebelumnya berhenti minum susu cair..setelah digenjot lagi, sakitnya hilang.

2. Pregnancy is About Physical Exercise
Sebenarnya ini kebetulan, tapi memang semasa hamil, banyak kegiatan fisik yang kulakukan, bahkan mungkin lebih banyak dari sebelum hamil. Pertama, jalan kaki sebanyak 2 kilo sehari. Waktu itu aku tinggal dengan jarak 1 kilo dari kantor. Jika sebelum hamil aku berangkat kantor bareng suami (diantar), maka sejak hamil malah jadi semangat untuk jalan kaki ke kantor pulang pergi sebanyak 2 kilo di pagi dan sore. Juga hobiku yang senang jalan-jalan di Car free Day hari minggu di Sudirman. Walaupun suami males2an ikutan, tetep diseret dah. Juga seringnya jalan-jalan di car free day sebagai ajang ngumpul ama temen2 tercinta dari jogja. Saat hamil itu juga, ndilalah kami (ak dan suami) sempat berjalan berkilo-kilo di Singapura selama 4 hari. Kenapa ndilalah? Karena kita udah beli tiket sejak sebelum hamil akibat korban promo Rp.0 dari sebuah maskapai penerbangan asal Malaysia *yeaah. Waktu itu suami sempet khawatir juga apa aku kuat dan akan tetep dipakai itu tiket. Tapi sat itu malah kujawab “Kalau Mas gak mau berangkat, aku berangkat sendiri”. Sewot abis deh pokoknya saking semangatnya. haha

3. Do Not Always Think You are Pregnant
Jangan memasang label di badan bahwa kita sedang hamil, sehingga selalu berfikir boleh ini nggak ya, boleh itu nggak ya..takut ini, takut itu..sehingga membuat kita merasa ragu-ragu, tidak nyaman, dan atau malah merasa terbebani dengan kehamilan. Hamil adalah proses alamiah, our baby is super smart so that she can survive in her own way. Bahkan ekstrimnya: kita dieeem aja, perut kita itu bakalan bear sendiri dan lahir sendiri itu bayi =D. Jadi intinya, asalh gaya hidup kita sebelum hamil ini "normal" dan nggak ekstrim (merokok, minum alkohol, atlet gulat, dkk), kita bisa hidup sama persis seperti sebelum hamil : jalan kaki masih bisa, naik turun tangga ok, memasak lancar, bekerja juga sama aja. Mungkin hal2 yang dihindari hanyalah sushi atau junk food, tapi memang seberapa sering sih kita makan sushi kl pas gak hamil? Jadi nggak bakal kerasa deh kl menghindari sushi selama 9 bulan, tau2 udah lahir aja :p Untuk duren, es krim, coklat, nanas, dan makanan lainnya yang difitnah tidak boleh dimakan bumil---bohong ah! 
Ok jadi intinya,supaya ketika hamil nggak tersiksa dengan banyaknya pantangan,  milikilah gaya hidup sehat selagi sebelum hamil..*haha pinter yah saran ku! :p

Segitu dulu, kepada seluruh ibu-ibu muda di seluruh dunia perblog-an, ayo hamil! :D

*PS: tulisan ini sudah kubuat selagi cuti melahirkan di rumah, tetapi baru *sempat dan ingat* posting sebulan setelah ngantor, itu aja karena diingetin my fans TIARA :p

Our First Anniversary @ Singapore during 6th month
Office Training @ Bali during 6,5 Month
Ho Chi Minh !


7 comments:

tiara danarianti said...

Hiyadeeeeehhhhh disebut fans lagi!!! ahahha..
Wah bagus sekali postingnya eks bumil..

Aline said...

sukaaa!
ditunggu postingan selanjutnya, Wien!
ayo ketemuaan... :)

Wiwien said...

aliinne..ayookk,,hbs lebaran yakk
tiara: haha actually im your fans :))

Anonymous said...

Hi Wien.. numpang lewat yah.. skalian nanya :p kebetulan mirip kasusnya, aku lagi hamil n rencananya pas 6,5 bulanan nanti mau ke Spore lalu lanjut ke Vietnam (pas hampir 7 bulan). Kebetulan sempet baca2 kl diatas 6 bulan bakal dipersulit masuk imigrasi spore. bener ga ? lalu pas masuk vietnamnya gmn ada ditanya2 ga? *thx*

Wiwien said...

Haloo mbak..iya, harus bawa surat dokter. untuk lebih amannya sih bilang kalau masih hamil 6 bulan atau bahkan 5 bulanan.ntar di surat dokternya dikosongin aja..asal kita yakin bahwa kandungan kita aman...

Anonymous said...

emang boleh ya dikosongin, bukan justru mrk mau liat usia kandungannya di surat itu? tapi kalau ada surat dokter biasa mrk ga macem2 kan? soalnya denger2 imigrasi singapore cukup ketat..

Wiwien said...

hehe dikosongin dari dokternya, yang ngisi kita sendiri..soalnya sbnrnya kl secara medis, boleh naik pesawat kapanpun itu, asal kehamilan sehat wal afiat. di luar negeri, singapore khususnya, malah orang hamil dapat privilage. saya pas hamil disuruh tidak melewati detektor metal krn membahayakan janin :)

Post a Comment

 
Copyright 2010 Wien Wien Solution. Powered by Blogger
Blogger Templates created by DeluxeTemplates.net
Wordpress by Wpthemescreator
Blogger Showcase